Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.
Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.
Berdasarkan kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju kedewasaan. Dengan begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas, metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.
Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian :
Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ede = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.
Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide = profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Kasus 1 :
Dr. Makoto Shichida, seorang spesialis perkembangan anak balita, dalam bukunya Right Brain Education in Infancy menjelaskan sebuah hasil studi di Nippon Medical Center oleh Prof. Shinagawa terhadap seorang anak yang bernama Yuka Hatano. Yuka Hatano adalah seorang juara dunia menghitung cepat, yang mampu menghitung 16 digit soal LEBIH CEPAT daripada kalkulator ! Ketika Yuka melakukan perhitungan tersebut, melalui PET scan terlihat bahwa yang mengendalikan fungsi otaknya adalah otak kanan bagian belakang. Di sekolah Shichida, saya (Shinagawa) melihat bagaimana anak-anak SD mampu membaca 1 jilid buku hanya dalam waktu 3-5 menit saja, dan dia tahu persis apa isi buku yg dibacanya. Menurutnya, dia seperti memotret atau men-dowload tiap-tiap halaman buku tsb, dan ketika ditanya, dia akan membuka tiap-tiap halaman bukunya di dalam otaknya untuk mencari jawabannya dengan cepat.
Kasus 2:
Para siswa SD, SMP, sampai SMA menggunakan mungkin sampai 6 jam waktunya belajar di sekolah dan PR per hari dan ikut les/bimbingan belajar. Mereka ini terfokus belajar dengan memanfaatkan otak kiri, misalnya mereka belajar matematika, fisika, kimia, biologi, sejarah, bahasa, dan lain-lain. Mereka ini diajarkan menggunakan logika dan belajar dengan cara yang runut (sekuensial). Amat jarang mereka belajar bagaimana menggunakan intuisi dan imajinasi.
Katakanlah mereka belajar di SD selama 6 tahun, di SMP selama 3 tahun, dan di SMA selama 3 tahun. Jadi selama 12 tahun, mereka rata-rata menggunakan waktu 6 jam per hari. Jika satu minggu mereka belajar selama 5 hari di sekolah. Dan ada 4 minggu per bulan, serta belajar efektif di sekolah selama 9 bulan per tahun, maka dari SD sampai SMA mereka belajar menggunakan otak kiri selama:
6 jam/hari x 5 hari/minggu x 4 minggu/bulan x 9 bulan/tahun x 12 tahun = 12.960 jam.
Pertanyaannya adalah berapa lama pola pembelajaran yang memanfaatkan otak kanan?
Mana yang dulu digunakan : Otak Kanan atau Otak Kiri?
Anda si Otak Ekstrem Kanan atau Si Ekstrem Otak Kiri atau Si Otak Seimbang? Mana dulu yang sebaiknya digunakan, Otak Kanan dulu baru Otak Kiri atau sebaliknya? Ingat cerita : bagaimana awalnya Archimides mengungkap tentang massa jenis? Mana dulu yang digunakan Archimides otak kanan atau otak kirinya? Bagaimana awalnya Newton mengungkap tentang gravitasi? Mana dulu yang digunakan Newton, otak kanan atau kiri? Bagaimana awalnya Einstein dengan teori relativitasnya? Mana dulu yang digunakan Einstein, otak kanan atau otak kiri? Atau ide menjual air di negeri yang penuh air (AQUA) oleh Tirto Utomo? Mana yang digunakan Tirto Utomo, otak kanan atau otak kirinya? Ketika dia menjual air minum 250 mm seharga Rp 500,00; sementara PDAM menjual air bersih seribu liter seharga Rp 2 ribu?
Ingat cerita George Eastment, pendiri Eastment Kodak, menyatakan bahwa merek "Kodak" yang melegenda itu, huruf "K", muncul secara intuitif. Sam Walton, pendiri Walt Mart, menggunakan intuisinya ketika mendirikan sebuah toko pada tahun 1962, kini dia memiliki 1.300 toko. John Mihalasky dan E Douglas Dean menemukan bahwa 80% CEO yang sukses memiliki intuisi di atas rata-rata.
sumber : http://www.hendryrisjawan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=61:fungsi-otak-kiri-dan-otak-kanan&catid=66:mind&Itemid=92
Sabtu, 09 Juli 2011
Teknologi gelombang otak yang merubah hidup banyak orang menjadi lebih baik.
Terapi gelombang otak adalah penemuan unik yang menimbulkan keseimbangan otak dan secara ajaib membuka pintu perubahan keseharian seseorang menjadi lebih baik. Otak adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Otak lah yang menentukan bagaimana seseorang bertingkah laku, berpikir dan merasakan sesuatu. Kondisi gelombang otak anda pada detik ini sangat mempengaruhi tingkah laku anda. Suasana hati, konsentrasi, energi anda melakukan aktivitas hari ini adalah cerminan nyata frekuensi gelombang otak anda saat ini. Dengan sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan anda mengatur frekuensi gelombang otak, maka anda akan dapat dengan mudah merubah kondisi anda saat ini. Menarik bukan
Kalo penasaran banget, coba deh baca-baca dulu informasi mengenai teknologi tersebut disini
Pernahkah anda mengalami “bad day” di saat-saat yang sangat tidak tepat?
Ketika akan maju ujian pendadaran, sesuatu yang sangat penting untuk mendapatkan gelar kesarjanaan anda, namun tiba-tiba ada gangguan seperti misalnya kendaraan anda mendadak mogok, bahan presentasi anda hilang dan lain sebagainya.
Atau misal ketika anda sedang semangat untuk merebut gelar juara kejuaraan di sebuah pertandingan yang sangat anda nantikan dalam hidup anda, tiba-tiba anda dihubungi oleh kerabat anda bahwa saudara anda sedang sakit dan sangat membutuhkan pertolongan anda saat itu juga dan celakanya anda mau ga mau harus merelakan untuk tidak hadir dalam pertandingan penting anda. Bagaimana perasaan anda? Panik? Cemas? Marah?
Di saat masalah muncul bertubi-tubi dan datang di saat dan waktu yang tidak tepat, kita memiliki kecenderungan untuk panik dan memunculkan emosi negatif. Dalam keadaan tersebut seseorang akan menjadi cemas, marah dan sering bingung apa yang mesti dia lakukan. Fokus akan menjadi hilang dan percaya ga percaya akan menimbulkan semakin banyak kejadian negatif yang akan datang menyusul.
Dengan memahami cara bekerjanya otak, maka anda tidak perlu kuatir apabila kejadian diatas menimpa anda. Kita perlu memiliki keterampilan untuk dapat mengendalikan otak kita sendiri dalam situasi demikian agar semuanya berubah menjadi baik dan bukan sebaliknya menjadi lebih parah. Dengan memahami posisi gelombang otak, kita dapat dengan nyaman mengatur mood kita, no more bad mood yang berkepanjangan, dan efek positifnya adalah hidup menjadi lebih mudah dan kita menjadi lebih percaya diri dalam melakukan sesuatu. Dan itu semua bisa didapat dengan melakukan terapi otak. (ada juga loh yang lebih “unik” lagi seperti aktivasi otak tengah, atau memaksimalkan potensi otak kiri dan otak kanan)

Gelombang otak Alfa-Theta
Yakni gelombang otak yang biasanya terjadi ketika kita sedang rileks, berimajinasi atau sedang melamun yang indah-indah
Kondisi gelombang otak inilah yang seharusnya kita setting agar semuanya bisa menjadi lebih nyaman.
Memasuki frekuensi gelombang otak Alfa-Theta sebenarnya bisa dilakukan semua orang, namun biasanya ketika seseorang melepaskan masa kanak-kanaknya, kondisi tersebut susah dimunculkan dengan sesuka hati. Kini dengan bantuan teknologi, semua orang yang sudah tidak lagi anak-anak akan bisa mengatur frekuensi otaknya ke gelombang alfa-theta layaknya anak-anak kecil yang begitu mudahnya berubah mood menjadi gembira dalam sekejap. Teknologi terapi gelombang otak ini telah membantu banyak orang untuk mengubah hidupnya menjadi lebih teratur dan tentu saja lebih baik.
sumber : http://yudiworld.com/teknologi-gelombang-otak-yang-merubah-hidup-banyak-orang-menjadi-lebih-baik/

Kalo penasaran banget, coba deh baca-baca dulu informasi mengenai teknologi tersebut disini
Pernahkah anda mengalami “bad day” di saat-saat yang sangat tidak tepat?
Ketika akan maju ujian pendadaran, sesuatu yang sangat penting untuk mendapatkan gelar kesarjanaan anda, namun tiba-tiba ada gangguan seperti misalnya kendaraan anda mendadak mogok, bahan presentasi anda hilang dan lain sebagainya.
Atau misal ketika anda sedang semangat untuk merebut gelar juara kejuaraan di sebuah pertandingan yang sangat anda nantikan dalam hidup anda, tiba-tiba anda dihubungi oleh kerabat anda bahwa saudara anda sedang sakit dan sangat membutuhkan pertolongan anda saat itu juga dan celakanya anda mau ga mau harus merelakan untuk tidak hadir dalam pertandingan penting anda. Bagaimana perasaan anda? Panik? Cemas? Marah?
Di saat masalah muncul bertubi-tubi dan datang di saat dan waktu yang tidak tepat, kita memiliki kecenderungan untuk panik dan memunculkan emosi negatif. Dalam keadaan tersebut seseorang akan menjadi cemas, marah dan sering bingung apa yang mesti dia lakukan. Fokus akan menjadi hilang dan percaya ga percaya akan menimbulkan semakin banyak kejadian negatif yang akan datang menyusul.
Dengan memahami cara bekerjanya otak, maka anda tidak perlu kuatir apabila kejadian diatas menimpa anda. Kita perlu memiliki keterampilan untuk dapat mengendalikan otak kita sendiri dalam situasi demikian agar semuanya berubah menjadi baik dan bukan sebaliknya menjadi lebih parah. Dengan memahami posisi gelombang otak, kita dapat dengan nyaman mengatur mood kita, no more bad mood yang berkepanjangan, dan efek positifnya adalah hidup menjadi lebih mudah dan kita menjadi lebih percaya diri dalam melakukan sesuatu. Dan itu semua bisa didapat dengan melakukan terapi otak. (ada juga loh yang lebih “unik” lagi seperti aktivasi otak tengah, atau memaksimalkan potensi otak kiri dan otak kanan)

Gelombang otak Alfa-Theta
Yakni gelombang otak yang biasanya terjadi ketika kita sedang rileks, berimajinasi atau sedang melamun yang indah-indah

Memasuki frekuensi gelombang otak Alfa-Theta sebenarnya bisa dilakukan semua orang, namun biasanya ketika seseorang melepaskan masa kanak-kanaknya, kondisi tersebut susah dimunculkan dengan sesuka hati. Kini dengan bantuan teknologi, semua orang yang sudah tidak lagi anak-anak akan bisa mengatur frekuensi otaknya ke gelombang alfa-theta layaknya anak-anak kecil yang begitu mudahnya berubah mood menjadi gembira dalam sekejap. Teknologi terapi gelombang otak ini telah membantu banyak orang untuk mengubah hidupnya menjadi lebih teratur dan tentu saja lebih baik.
sumber : http://yudiworld.com/teknologi-gelombang-otak-yang-merubah-hidup-banyak-orang-menjadi-lebih-baik/
Cara mengoptimalkan otak kiri dan otak kanan dengan mudah
Menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan sangat penting bila anda ingin berpikir kreatif, memiliki ingatan yang tajam, mampu mendengar dengan baik, menulis kreatif serta sanggup membaca dengan pemahamam penuh. Kemampuan diatas membutuhkan koordinasi yang baik antara otak kiri dan otak kanan.
Baca info mengenai cara mengoptimalkan potensi otak
Otak manusia terbagi menjadi 2 bagian yakni otak kiri dan otak kanan dan tentu saja fungsi dari kedua belahan otak tersebut berbeda. Otak kiri memiliki fungsi sebagai pengendali Intelligence Quotient alias IQ seperti angka, tulisan, hal perbedaan, hitungan, urutan, bahasa dan logika. Gangguan dalam hal fungsi berbahasa, matematika dan berbicara dapat terjadi apabila terjadi kerusakan pada otak kiri dan daya ingat otak kiri disebut bersifat jangka pendek.
Sedangkan Otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient atau EQ, seperti hal kreativitas, khayalan, persamaan, musik,bentuk dan ruang, emosi, serta warna. Berbeda dengan otak kiri, daya ingat otak kanan bersifat panjang. Fungsi otak yang terganggu apabila terjadi kerusakan pada belahan otak ini adalah kemampuan visual dan emosi.
Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu bagian otaknya secara dominan, seperti misalnya seniman yang memiliki kecenderungan dominan menggunakan dan mengasah otak kanannya karena kegiatannya berhubungan dengan kreativitas.
Sebagai fun test, coba anda perhatikan gambar berikut :

Seseorang yang dominan menggunakan otak kirinya biasanya akan memiliki perilaku seperti contoh dibawah ini :
Konsisten dan sangat stabil
Menyukai informasi yang faktual
Memiliki jadwal yang teratur dan alokasi waktu yang terencana.
Memiliki kemampuan untuk menganalisis sesuatu dan sekaligus memprediksi sesuatu yang akan terjadi.
Lebih banyak menggunakan logika
Bermain aman
Sedangkan bagi yang dominan menggunakan otak kanannya akan cenderung memiliki sifat :
Banyak menggunakan perasaan
Berdasar pada fantasi
Lebih suka pada sesuatu yang bersifat acak
Spontan
Fleksibel namun terkadang sulit ditebak.
Mengasah potensi otak anda yang luar biasa
Percaya tidak percaya otak anda-lah yang memiliki peranan penting dalam segala hal dalam hidup anda termasuk juga kesuksesan anda. Berita baiknya adalah bahwa kita bisa memaksimalkan potensi otak yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita semua. Kehidupan kita pasti akan lebih terarah dan menyenangkan bila kita mengetahui cara untuk mengoptimalkan kinerja otak kita.
Masalahnya adalah seberapa cepat dan efektif anda mampu mengoptimalkannya? Atau mungkin sebagian dari kita malah tidak tahu sama sekali bagaimana cara untuk meledakkan potensi diri anda dengan cara mengasah dan mengoptimalkan fungsi otak yang anda miliki.
Kata orang sharing is sexy hehe.. jadi tidak ada salahnya saya memberikan informasi yang mungkin akan berguna bagi yang kebetulan membaca blog saya ini.
Baca info mengenai cara mengoptimalkan potensi otak
Otak manusia terbagi menjadi 2 bagian yakni otak kiri dan otak kanan dan tentu saja fungsi dari kedua belahan otak tersebut berbeda. Otak kiri memiliki fungsi sebagai pengendali Intelligence Quotient alias IQ seperti angka, tulisan, hal perbedaan, hitungan, urutan, bahasa dan logika. Gangguan dalam hal fungsi berbahasa, matematika dan berbicara dapat terjadi apabila terjadi kerusakan pada otak kiri dan daya ingat otak kiri disebut bersifat jangka pendek.
Sedangkan Otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient atau EQ, seperti hal kreativitas, khayalan, persamaan, musik,bentuk dan ruang, emosi, serta warna. Berbeda dengan otak kiri, daya ingat otak kanan bersifat panjang. Fungsi otak yang terganggu apabila terjadi kerusakan pada belahan otak ini adalah kemampuan visual dan emosi.
Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu bagian otaknya secara dominan, seperti misalnya seniman yang memiliki kecenderungan dominan menggunakan dan mengasah otak kanannya karena kegiatannya berhubungan dengan kreativitas.
Sebagai fun test, coba anda perhatikan gambar berikut :

Seseorang yang dominan menggunakan otak kirinya biasanya akan memiliki perilaku seperti contoh dibawah ini :
Konsisten dan sangat stabil
Menyukai informasi yang faktual
Memiliki jadwal yang teratur dan alokasi waktu yang terencana.
Memiliki kemampuan untuk menganalisis sesuatu dan sekaligus memprediksi sesuatu yang akan terjadi.
Lebih banyak menggunakan logika
Bermain aman
Sedangkan bagi yang dominan menggunakan otak kanannya akan cenderung memiliki sifat :
Banyak menggunakan perasaan
Berdasar pada fantasi
Lebih suka pada sesuatu yang bersifat acak
Spontan
Fleksibel namun terkadang sulit ditebak.
Mengasah potensi otak anda yang luar biasa
Percaya tidak percaya otak anda-lah yang memiliki peranan penting dalam segala hal dalam hidup anda termasuk juga kesuksesan anda. Berita baiknya adalah bahwa kita bisa memaksimalkan potensi otak yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita semua. Kehidupan kita pasti akan lebih terarah dan menyenangkan bila kita mengetahui cara untuk mengoptimalkan kinerja otak kita.
Masalahnya adalah seberapa cepat dan efektif anda mampu mengoptimalkannya? Atau mungkin sebagian dari kita malah tidak tahu sama sekali bagaimana cara untuk meledakkan potensi diri anda dengan cara mengasah dan mengoptimalkan fungsi otak yang anda miliki.
Kata orang sharing is sexy hehe.. jadi tidak ada salahnya saya memberikan informasi yang mungkin akan berguna bagi yang kebetulan membaca blog saya ini.
Langganan:
Postingan (Atom)